![]() |
| Mukhlis Basri spontan membantu uang tunai bagi korban banjir di Lambar, Sabtu (13/9/2025) siang. (ist/inilampung) |
INILAMPUNGCOM - Sampai Sabtu (13/9/2025) malam, musibah banjir bandang yang menerjang Pemangku Gunung Sari, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, pada Rabu (10/9/2025) sore lalu, masih menyisakan duka dan kerusakan parah.
Di tengah upaya pemulihan, kepedulian dari berbagai pihak terus berdatangan. Salah satunya dari anggota DPR RI Komisi V, Drs. Mukhlis Basri, yang turun langsung meninjau lokasi bencana dan menyalurkan bantuan, Sabtu (13/9/2025) siang.
Wakil Bupati Lambar, Drs. Mad Hasnurin, yang turut mendampingi Mukhlis Basri dalam kunjungannya, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran serta perhatian nyata dari mantan Bupati Lambar dua periode tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Mukhlis Basri. Ini bentuk nyata dari kepedulian seorang tokoh daerah yang tidak melupakan tanah kelahirannya. Bantuan yang beliau bawa, baik moril maupun materiil, sangat berarti bagi masyarakat yang tengah berduka,” ujar Mad Hasnurin.
Dalam kunjungan tersebut, Mukhlis Basri hadir bersama Kepala Balai Sumber Daya Air Way Sekampung dan Way Mesuji, guna melihat langsung dampak kerusakan dan mencari solusi jangka panjang terhadap persoalan yang ada.
Sebagai wujud kepeduliannya, Mukhlis Basri secara spontan menyalurkan bantuan uang tunai sebesar Rp 18.250.000 untuk korban terdampak.
![]() |
| Mukhlis Basri membantu korban banjir di Lambar, Sabtu (13/9/2025) siang. (ist/inilampung) |
Empat kepala keluarga yang rumahnya hanyut menerima masing-masing Rp 1.500.000. Sementara 11 rumah rusak berat mendapat bantuan sebesar Rp 750.000, dan delapan rumah rusak ringan mendapatkan Rp 500.000.
Bukan hanya itu bantuan yang diberikan Mukhlis Basri, tetapi juga disertai perlengkapan ibadah seperti sarung dan sajadah.
Mukhlis Basri menegaskan, kehadirannya bukan hanya untuk membawa bantuan, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab moral sebagai putra daerah.
“Saya hadir bersama dengan Kepala Balai Sumber Daya Air Way Sekampung dan Way Mesuji. Ini sengaja saya bawa, karena memang mereka inilah yang membidanginya untuk segera melakukan penanganan,” ujar Mukhlis.
Apa yang akan ditangani? “Yang utama, bagaimana mengembalikan bendungan dan irigasi supaya bisa berfungsi normal. Karena ini juga merupakan salah satu penentu penunjang kehidupan masyarakat. Air dari bendungan ini juga mengaliri sawah sekitar 50 hektar,” kata dia.
Mukhlis juga menekankan pentingnya normalisasi sungai yang terdampak lumpur pasca banjir bandang. Ia mengajak masyarakat untuk tetap tabah menghadapi cobaan ini.
“Saya meminta kepada masyarakat untuk dapat bersabar, tidak boleh terlalu lama bersedih atau kecewa. Musibah ini merupakan ujian. Walaupun ada rumah atau harta benda yang hanyut, semua itu adalah titipan dari Allah SWT. Tapi yang patut kita syukuri, Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dari masyarakat Gunung Sari,” ucap Mukhlis Basri dengan nada haru.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong-royong dalam proses pemulihan.
“Saya minta kepada masyarakat di sini untuk bahu-membahu, bergotong-royong, tolong-menolong. Harapan saya bukan hanya dari masyarakat di sini saja, tetapi juga desa-desa lain ikut membantu agar kehidupan bisa kembali seperti semula. Mari kita sama-sama berdoa semoga musibah ini yang terakhir dan tidak terulang lagi,” imbuhnya.
Selain meninjau lokasi banjir bandang di Pekon Banding Agung, Mukhlis Basri dan rombongan juga melanjutkan kunjungan ke Pemangku Sidomukti, Pekon Bandar Agung, Kecamatan BNS, yang terdampak longsor.
Musibah banjir bandang tersebut dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan sungai dengan ketinggian air mencapai 100–150 cm.
Akibatnya, 60 rumah terdampak, empat rumah hanyut, delapan rusak berat, dan 11 rumah rusak sedang. Selain itu, sekitar 75 hektare sawah diperkirakan mengalami gagal panen. (zal/inilampung)



