Desa Helvetia yang dibangun di atas lahan PTPN I Regional 2 di Sumatera Utara. Foto: Ist
INILAMPUNGCOM --- Desa Helvetia di Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, telah mengalami transformasi dari kebun sawit menjadi pusat kegiatan yang hidup. Perubahan ini bersumber dari proyek optimalisasi aset PTPN I Regional 2 yang dikerjasamakan dengan pengembang properti.
Hasilnya adalah Citraland Helvetia, sebuah kompleks hunian dan bisnis modern yang dalam tiga tahun terakhir terbukti berhasil menciptakan harmonisasi tata ruang antara kawasan hunian modern dengan denyut nadi Kegiatan Ekonomi Mikro (KEM) lokal.
Dalam mewujudkan strategi ini, PTPN I menggandeng perusahaan properti nasional untuk mengubah lahan eks-kebun sawit menjadi kawasan terpadu. Kompleks perumahan, pusat bisnis, dan area komersial dibangun dengan tata ruang yang apik, menarik ratusan investor. Daya tarik kawasan ini begitu kuat, secara signifikan mengubah wajah Desa Helvetia.
Kepala Desa Helvetia, Haji Agus Salim, menceritakan sejarah desa ini yang berawal dari wilayah perkebunan PTPN sejak masa Belanda dan dinasionalisasi pada 1957. Ia menegaskan bahwa proyek optimalisasi aset ini telah menghasilkan perubahan fenomenal.
"Kalau sejarahnya, Helvetia ini sangat panjang. Sekarang wajahnya sudah berubah. Sejak tiga tahun lalu, ketika Citraland membangun perumahan dengan sarana pendukung yang lain, desa kami jadi kota," kata Haji Agus Salim saat ditemui di Kantornya, Sabtu (27/9/25).
Inti dari harmonisasi tata ruang ini terlihat setiap sore hingga malam. Area di sekitar kompleks Citraland menjadi hidup, menyerupai pasar dadakan. Banyak pedagang makanan dan pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) kuliner lokal menggelar lapak, menciptakan interaksi dinamis antara penghuni modern dan masyarakat sekitar.
Menurut Haji Agus Salim, inilah nilai tambah humanisme dari pembangunan kawasan di atas aset PTPN I. Ia mengakui bahwa keramaian kadang menimbulkan isu temporer seperti kemacetan dan kebersihan, namun hal itu tidak sebanding dengan manfaat sosial-ekonominya.
"Yang penting bagi saya, semua orang menyadari kepentingan dan kebutuhan orang lain. Para pedagang kecil atau UMKM bisa berdagang dan laku, itu sudah nilai tambah. Kalau mereka tidak ada kerjaan alias menganggur, pasti muncul masalah lain. Yang penting saling menjaga," tegasnya.
Mendorong Perekonomian dan Penataan Wilayah
Kehadiran Kawasan Perumahan dan Bisnis Citraland membuka kesempatan luas bagi masyarakat. Warga Desa Helvetia yang berprofesi sebagai pedagang kuliner kini mendapatkan pasar potensial di lokasi yang mudah dijangkau, tepat di sekitar kompleks.
“Kini bisa disebut Helvetia sebagai lokasi kuliner yang menyediakan banyak jenis panganan dengan harga terjangkau. Sementara pilihan yang lebih elit tersedia di barisan ruko-ruko di kompleks Citraland. Artinya, kedua segmen ini kini hadir saling mendukung untuk perkembangan desa Helvetia,” tambah Agus Salim bersemangat.
Selain memacu perekonomian lokal, kompleks hunian modern ini juga menjadi contoh tata ruang yang mendorong penataan wilayah Desa Helvetia secara keseluruhan. Dusun-dusun sekitar terinspirasi untuk ikut membenahi kawasan mereka.
"Kami berharap pihak Citraland dapat berperan dan berkontribusi membantu penataan lingkungan di dusun-dusun. Helvetia sebagai ibukota Kecamatan Labuhan Deli harus menjadi contoh tentang harmoni kehidupan masyarakat," pungkasnya.
Proyek optimalisasi aset PTPN I melalui pembangunan Citraland Helvetia terbukti sukses tidak hanya menciptakan pusat bisnis modern, tetapi juga berhasil membangun jembatan harmoni antara tata ruang kompleks properti modern dengan peningkatan kesejahteraan melalui kegiatan ekonomi mikro di sekitarnya. (mfn/rls)