-->
Cari Berita

Breaking News

Prof. Hamzah: Pemprov Lampung "Ngambang" Kasih Tugas BUMD

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Senin, 22 September 2025

Prof. DR. Hamzah


INILAMPUNGCOM ---Keberadaan badan usaha milik daerah (BUMD) yang terus menuai kerugian bahkan masalah hukum –PT Lampung Jasa Utama (LJU) dan PT Wahana Raharja (WR)-, hendaknya mendapat perhatian serius Gubernur Rahmat Mirzani Djausal.

Perhatian itu bukan dengan membentuk lima BUMD baru seperti yang telah direncanakan. Namun yang benar-benar langsung “sentralistik” alur bisnisnya.

Misalnya seperti itu? “Lahirkan BUMD yang benar-benar fokus titik kerjanya. Seperti Perusahaan Daerah Pabrik Tapioka Lampung (PD TLJ), Perusahaan Daerah Kopi Lampung Robusta (PD KLR), atau Perusahaan Pengelolaan Minyak Sawit Lampung (PT SLO), dan beberapa lagi lainnya.

Dengan sentralistik atau fokus arah bisnisnya, baru kinerja BUMD bisa terukur. "Jangan ngambang-ngambang lagi kasih tugasnya,” kata Guru Besar FH Unila, Prof. Dr. Hamzah, SH, MH, PIA, Senin (22/9/2025) pagi.

Saran ini, kata akademisi Unila itu, lahir dari keprihatinannya melihat kinerja dua BUMD Pemprov Lampung –PT LJU dan PT WR- yang selama ini justru menjadi beban keuangan pemprov. Bahkan belakangan, anak usaha PT LJU yaitu PT Lampung Energi Berjaya (LEB) sedang dililit masalah hukum.

“Kita sama-sama tahulah berapa banyak uang pemprov yang sudah ditanamkan di dua BUMD itu, tapi hasilnya kan sangat tidak seimbang. Begitu juga kita tahu apa tujuan dibentuknya BUMD tersebut.

Tapi coba telusuri, apa bisnis murni kedua BUMD itu, kan tidak jelas. Maka saya menyarankan agar Pemprov Lampung melahirkan BUMD yang benar-benar fokus bisnisnya,” tuturnya lagi.

Prof. Hamzah menambahkan, selama ini terdapat tanah hak ulayat yang dipakai oleh PT Nakau untuk memelihara sapi. Hal semacam ini seharusnya menjadi perhatian pemprov.

“Maksudnya, sekalian besarkan perusahaan pemeliharaan sapi tersebut. Yang jelas core bisnisnya semacam ini menurut saya yang prospektif. Nah, hendaknya kalau pemprov mau melahirkan BUMD lagi, ya yang fokus bisnisnya. Jangan ngambang lagi seperti PT LJU atau PT Wahana Raharja selama ini,” urainya lagi.
Mengenai telah terpilihnya direktur utama dan direktur operasional di PT LJU maupun PT WR, Prof. Hamzah menekankan agar Pemprov Lampung benar-benar mengaktifkan Tim Pembina BUMD.

“Tim Pembina BUMD itu tidak boleh lagi sekadar pajangan. Karena tim inilah sesungguhnya yang paling bertanggungjawab ketika ada persoalan di BUMD, sebab merekalah ‘penjaga’ saham pemprov di BUMD,” tegas Prof. Hamzah.

Seperti diketahui, pada hari Rabu (17/9/2025) pekan lalu, Pemprov Lampung secara resmi mengumumkan nama-nama direksi baru yang terpilih melalui proses seleksi untuk dua perusahaan daerah, yaitu PT Wahana Raharja (WR) dan PT Lampung Jasa Utama (LJU).
Penetapan direksi baru pada dua BUMD milik Pemprov Lampung ini dilakukan setelah melalui tahapan seleksi administrasi, asesmen potensi dan kompetensi, serta wawancara.

Ditetapkannya direksi baru pada PT WR dan PT LJU tersebut berdasarkan Pengumuman Nomor: 07/PANSEL/DIR-BUMD-LPG/2025.

Untuk PT Wahana Raharja (WR), kini jabatan direktur utama resmi dipercayakan kepada Asep Muzaki, sementara direktur operasional dijabat oleh Yurita Sari.
Sedangkan di PT Lampung Jasa Utama (LJU -Perseroda), posisi direktur utama diduduki oleh Oktavianus Yulia, dan direktur operasional dijabat  Amri Zamani.

Dalam pengumuman tersebut ditegaskan bahwa pengangkatan direksi BUMD dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensi, integritas, rekam jejak, serta visi bisnis yang sejalan dengan arah kebijakan Pemprov Lampung. Proses seleksi juga mengedepankan prinsip transparansi, objektivitas, dan akuntabilitas.

Diketahui, pengumuman hasil seleksi yang menetapkan direksi PT WR dan LJU tersebut ditandatangani oleh Ketua Pansel, Mulyadi Irsan, yang juga Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Lampung. (kgm-1/inilampung)

LIPSUS