![]() |
Kapolres Lampung Timur dan Bupati menghadiri peresmian Dapur MBG SPPG yang berlangsung di Desa Bumiharjo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, pada Rabu (20/8/2025). |
INILAMPUNGCOM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lampung Timur (Lamtim), kacau balau. Bagaimana tidak. Untuk ke sekian kalinya, puluhan siswa mengalami keracunan hari Jum’at (26/9/2025) ini. Di sisi lain, ada SPPG yang menghentikan kegiatannya.
Diketahui, Jum’at (26/9/2025) ini sedikitnya 15 siswa SD dan SMP dari Kecamatan Bumi Agung terpaksa dilarikan ke RSUD Sukadana karena disinyalir mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari pembagian program MBG di sekolahnya. Mereka mengaku pusing dan ada di antaranya yang muntah.
Seorang tenaga medis di RSUD Sukadana, demikian dikutip dari MLTnews, mengakui bila tengah merawat 15 siswa yang diduga kuat mengalami keracunan pasca menyantap MBG.
“Saat ini tim medis sedang melakukan penanganan intensif, dan belum bisa memastikan apakah keracunan makanan dari MBG atau lainnya. Masih menunggu hasil laboratorium terlebih dulu,” kata tenaga medis di RSUD Sukadana.
Hingga pukul 12.30 Wib hari Jum’at (26/9/2025), masih berdatangan para siswa yang diduga keracunan makanan dari program MBG ke RSUD Sukadana. Diperkirakan, jumlah korban MBG di Lamtim akan terus bertambah.
Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Kecamatan Mataram Baru. Pun puluhan santri mengalami keracunan makanan, dan belasan siswa terpaksa dilarikan ke puskesmas setempat.
Hentikan Kegiatan
Sementara itu, sejak sepekan terakhir beberapa sekolah di Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, tidak lagi mendapat kiriman paket MBG. Dikarenakan pihak SPPG menghentikan kegiatannya.
Beredar kabar, penghentian kegiatan oleh SPPG tersebut dikarenakan mereka belum mendapatkan pembayaran dari pihak pemerintah.
Salah satu yang mengalami penghentian pengiriman MBG adalah SMAN I Way Jepara. Seorang siswa mengaku, sudah 10 hari terakhir tidak pernah lagi mendapat kiriman MBG.
“Ya 10 hari inilah berhenti pengiriman MBG itu. Entah apa alasannya, kami juga belum tahu,” kata seorang siswa yang ditemui dua hari lalu.
Pihak Komite Sekolah SMAN I Way Jepara membenarkan dihentikannya pengiriman MBG tersebut.
“Iya bener itu. Informasi yang kami dapat, dihentikan pengiriman MBG sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Katanya terkendala akibat belum ada pembayaran dari pemerintah,” tutur seorang pengurus Komite Sekolah.
Bersamaan dengan penghentian pengiriman MBG, beredar surat berita acara dari Yayasan Surya Sejahtera Bersama dengan nomor: 002/SPPG/LR1/BA/TK/2025. Inti surat tersebut menginformasikan kepada pihak sekolah bahwa terhitung sejak tanggal 17 September 2025 tidak lagi bisa mendistribusikan MBG sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Apa penyebabnya? Dikarenakan anggaran dari pemerintah belum terdistribusi kepada SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Sampai berita ini diturunkan belum didapat konfirmasi dari Satgas MBG Kabupaten Lampung Timur. (johan/inilampung)