-->
Cari Berita

Breaking News

Gubernur Mirza Terima Anugerah Tun Perak Dunia Melayu

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Jumat, 24 Oktober 2025

 

Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam ke 23 (ist/inilampung)

INILAMPUNGCOM - Gubernur Rahmat Mirzani Djausal hari Jum'at (24/10/2025) ini kembali menerima penghargaan. Yaitu Anugerah Tun Perak Dunia Melayu Dunia Islam.


Pada acara pemberian penghargaan yang dihelat di Hotel Borobudur, Jakarta, pukul 09.30 Wib ini Gubernur Mirza tampil dengan pakaian muslim khas Melayu. 


Sebelumnya, Kamis (16/10/2025) pekan lalu, Gubernur Mirza juga memperoleh penghargaan. Mandaya Award 2025 kategori dedikasi dan kontribusi pemberdayaan masyarakat. Saat itu, acara digelar di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta.


Diketahui, Kamis (23/10/2025) petang kemarin, Gubernur Mirza mengikuti rapat koordinasi pembahasan percepatan investasi biethanol di Gedung Ismail Saleh Lt III Ruang Haunatas, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, di Jakarta Selatan. 


Guna memanfaatkan rakor tersebut untuk menarik investor ke Lampung, Gubernur Mirza membawa beberapa pejabat terkait. Mulai dari Asisten Ekubang Mulyadi Irsan, Kadis Penanaman Modal & PTSP Intizam, Kadis Perindag Evie Fatmawaty, serta Kadis Koperasi & UKM Samsurijal.


Senin (20/10/2025) lalu, Gubernur meresmikan Lampung Refinery PT Pacrim Nusantara Lestari Foods, sekaligus menandai perjalanan 50 tahun Cargill beroperasi di Indonesia, di Cargill Main Office, Kecamatan Panjang, Bandarlampung.


Gubernur Mirza menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kehadiran Cargill di Provinsi Lampung. Ia menyebutkan bahwa investasi perusahaan berskala global ini menegaskan posisi Lampung sebagai daerah yang memiliki potensi besar, baik dari sisi sumber daya alam, tenaga kerja, maupun infrastruktur yang mendukung. Lampung juga telah menjadi pilihan strategis bagi investasi global. 


Gubernur Mirza mengungkapkan, Lampung sedang bergerak cepat dari sentra produksi pertanian menuju pusat industri pengolahan. Menurutnya, keberadaan Lampung Refinery menjadi bukti nyata transformasi ekonomi daerah menuju sektor industri bernilai tambah.


“Saat ini, sekitar 30 persen PDRB Lampung berasal dari sektor pertanian dan perkebunan, sementara industri pengolahan baru mencapai 19 persen. Kedepan, Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan peningkatan signifikan pada sektor industri pengolahan,” ujarnya. (zal/inilampung)

LIPSUS