![]() |
Kapal Dalom Lintas Berjaya |
INILAMPUNGCOM - Keberadaan Kapal Dalom Lintas Berjaya yang disebut-sebut “milik” Pemprov Lampung melalui KSO anak usaha BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU) –PT Trans Lampung Utama- dengan PT Damai Lintas Nusantara (DLN) asal Surabaya, Jawa Timur, yang sampai saat ini masih “ngejogrok” di kawasan Pelabuhan Merak, mendapat perhatian serius DPRD Lampung.
“Kita akan segera panggil Kepala Dinas Perhubungan. Keberadaan kapal yang ‘MJ’ –mak jelas- itu harus diungkap transparan. Apapun bentuknya, sarana itu merupakan bagian dari Pemprov Lampung karena terkait dengan BUMD,” kata Ketua Komisi IV DPRD Lampung, Mukhlis Basri, Kamis (9/10/2025) pagi.
Legislator asal Partai Gerindra ini menegaskan, semua hal yang terkait dengan pemprov pasti disikapi serius oleh DPRD.
Diketahui, adalah Komisi IV DPRD Lampung yang pertama kali membuka keberadaan Kapal Dalom Lintas Berjaya itu ke publik. Yaitu saat hearing dengan Kepala Dinas Perhubungan Lampung, Bambang Sumbogo, 19 Mei 2025 silam.
Karena dinilai keterangan Bambang tidak memuaskan, Komisi IV membentuk tim kecil terdiri dari empat orang untuk menelisik proses keberadaan Kapal Dalom Lintas Berjaya.
Hasil kerja tim kecil disampaikan dalam hearing dengan Dinas Perhubungan tanggal 2 Juni 2025. Pada saat itu Kepala Dinas Perhubungan, Bambang Sumbogo, menyatakan setiap tahun pemprov mendapat profit sharing sebesar 5% dari estimasi pendapatan operasional kapal Rp 3,7 miliar per tahun.
Nilai profit sharing 5% ini yang membuat Ketua Komisi IV Mukhlis Basri meradang. Menurutnya, nilai tersebut terlampau kecil. Ia memperhitungkan, dalam masa kerja sama operasional (KSO) selama 20 tahun, Pemprov Lampung hanya memperoleh pendapatan Rp 80 miliar.
“Kita harus evaluasi besaran profit sharing ini. Kita perlu duduk bareng. OPD terkait pendapatan, OPD teknis, investor, dan BUMD yang menangani. Besaran profit sharing harus dievaluasi lagi,” tegas Mukhlis Basri, saat itu.
Diberitakan sebelumnya, meski sejak bulan Mei lalu Kapal Dalom Lintas Berjaya telah meninggalkan galangannya di Fuzhou, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), namun hingga saat ini tidak ada manfaat sama sekali.
Pernah diagendakan kapal itu akan di-launching bersamaan dengan pembukaan Festival Krakatau 1 Juli lalu. Namun batal. Kepala Dinas Perhubungan Bambang Sumbogo pernah menyatakan kapal akan beroperasi pada bulan September 2025. Faktanya hingga saat ini belum beroperasi.
Lalu dimana dan bagaimana yang sebenarnya? “Kapal itu saat ini ada di Merak. Izin impor sudah selesai, sekarang masih proses izin operasi dari Kementerian Perhubungan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, Rabu (8/10/2025) pagi kemarin.
Pernyataan Bambang Sumbogo ini sekaligus menepis rumor yang berkembang di masyarakat bila Kapal Dalom Lintas Berjaya buatan China tersebut telah berada di kawasan Pelabuhan Panjang sejak dua bulan terakhir.
Terkait kapan kapal tersebut beroperasi, Bambang menjawab singkat: “Akhir bulan ini, InsyaAllah.”
Diketahui, keberadaan Kapal Dalom Lintas Berjaya berskema KSO murni bisnis to bisnis antara PT LJU melalui anak usaha PT Trans Lampung Utama (TLU) dengan perusahaan mitra yaitu PT Damai Lintas Nusantara (DLN) Surabaya, berdasarkan surat Gubernur Lampung (saat itu Arinal Djunaidi, red).
Kapal senilai Rp 170 miliar dengan kecepatan maksimal 17 knot, memiliki panjang 115 m2 dengan lebar 23 m2 yang mampu mengangkut 150 unit kendaraan itu, direncanakan akan melayani rute Pelabuhan Bakauheni – Pelabuhan Merak dan sebaliknya. Terkait dengan kapal itu, beberapa pejabat Pemprov Lampung pernah melakukan perjalanan dinas, mengecek ke galangan kapalnya yaitu Galangan Arrowship di Fuzhou, China.
Kunjungan kerja tersebut untuk melihat perkembangan pembangunan Kapal Dalom Lintas Berjaya, yang dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 26 April 2024 silam. Pejabat Pemprov Lampung yang mengecek langsung ke galangan kapal terdiri dari Kepala Dinas Perhubungan Bambang Sumbogo, Kepala Bappeda (saat itu) Elvira Umihanni, dan dua pejabat lagi dari Biro Umum Setdaprov Lampung. (kgm-1/inilampung)