Oleh: Pascal Bin Saju, Jurnalis KOMPAS
![]() |
Almarhum R.Prabawa |
BERITA DUKA itu datang bagai petir di siang bolong, Selasa menjelang petang tadi, dari seorang wartawan senior di Lampung.
Jam 15.51 WIB masuk pesan di WA, menyampaikan kabar duka bahwa sahabat Romulus Prabawa atau biasa disapa mas Bowo telah berpulang. Saya tertegung sejenak, seakan tidak yakin dengan kebenaran kabar duka itu.
Satu per satu sahabat dekat saya di Lampung telah berpulang. Terbaru adalah Mas Bowo, seorang wiraswasta yang ulet. Sebelumnya tiga pekerja media sahabat dan senior saya di kota itu juga meninggal. Saya mengenal baik semua mereka, dan Mas Bowo adalah sahabat yang baik karena kami sering bertemu, termasuk satu gereja St Yohanes Rasul, Kedaton, Bandar Lampung.
Walau saya sudah pindah tugas dari kota itu sejak awal 2003, namun persahabatan terus terbina dengan banyak teman di Bandar Lampung lewat komunikasi jarak jauh (telepon) dan aplikasi pesan WhatsApp. Setiap kali kalau mereka ke Jakarta selalu ada waktu untuk bertemu. Salah satunya adalah mas Bowo.
Pertemuan terakhir kami terjadi pada 11 dan 12 Agustus lalu. Pada 11 Agustus, mas Bowo memperkenalkan saya dengan Hengki, seorang rekannya di Jakarta Pusat. Hengki dan saya kini akhirnya bersahabat baik.
Pada 12 Agustus, mas Bowo mentraktir saya makan siang di sebuah mall di Jakarta Barat. Kami pun berfoto sambil makan siang. Menjelang sore kami bergeser ke hotel tempatnya menginap untuk bertemu dengan Hengki. Sore, jam 17.00 WIB saya pamit pulang meninggalkan mereka berdua.
Besoknya kami komunikasi lewat telepon, karena dia akan pamit pulang ke Bandar Lampung. Berpesan, kalau ke Bandar Lampung jangan lupa kontak. Kalau ke Jakarta lagi, dia akan mengontak saya.
Akhirnya saya yang duluan ke Bandar Lampung pada 18 September untuk sebuah acara keluarga, wisuda anak di Unila, 20 September. Tiga hari di sana, karena kesibukan akhirnya hanya ngobrol lewat telepon. Saya diundang ke rumahnya atau kantornya, tetapi karena hujan teramat deras disertai angin kencang akhir saya tidak jadi datang ke rumahnya atau kantornya. Saya meminta maaf, dan dibalas, "ya wis, nanti kalau aku ke Jakarta kita ngopi-ngopi lagi".
Rupanya 2 hari lalu dia sudah di Jakarta, itu baru saya tahu malam ini. Tumben dia tidak kasih kabar, rupanya karena sibuk urusan ketemu dengan mitra bisnisnya. Dia diketahui sudah meninggal saat kamar hotelnya didobrak petugas yang menelponnya tentang jam check out dan ia tidak dijawab. Informasi ini pun baru saya tahu dari malam ini setelah jenazah Mas Bowo sudah dalam perjalanan darat menuju Bandar Lampung. Usianya lebih muda dari saya, terpaut 1 tahun dan beberapa bulan.
Mas Bowo, selamat jalan.
Bahagia di Surga. Maafkan saya, undangan untuk datang ke rumah atau kantormu saat saya di Bandar Lampung tidak sempat saya penuhi. Semoga Tuhan mengampuni semua dosa dan salahmu, dan keluarga yang ditinggal kiranya diberikan ketabahan.
RIP mas Bowo !!
Jakarta, 3 Oktober 2025, pukul 22.41 WIB
- Pascal Bin Saju
- (wartawan KOMPAS)
Catatan:
- Romulus Prabawa,
- Dikenal seorang aktivis organisiasi kemasyarakatan yang kini menekuni bisnis.
- Era Pemilihan Gubernur dipilih DPRD (2004), nama R. Prabowo punya peran peting di PDIP.
- Humoris, dan pintar loby.
- Mantan Pengurus PDIP Provinsi Lampung
- Mantan anggota DPRD Provinsi Lampung 1999 - 2004
- Sekertaris HKTI Lampung, (versi ketua HKTI Lampung, Umar Ahmad)