INILAMPUNGCOM --- Sejarah terukir di Provinsi Lampung, Senin (13/10/2025).
Yaitu, masuknya perusahaan energi listrik asal China -Republik Rakyat Tiongkok dengan menggandeng BUMD Pemprov Lampung.
Peresmian masuknya perusahaan energi asal China itu ditandai dengan penandatanganan kesepakatan atau MoU di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur di Telukbetung.
Menurut Agenda Harian Gubernur Lampung, Senin 13 Oktober 2025, penanda masuknya perusahaan energi asal China itu ditandai dengan penandatanganan MoU terkait pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 300 MW dan pengolahan waste to energy (WTE) antara China Aerospace Beidou Holdings Limited, China Energy Conservation and Environmetal Protection Group dengan BUMD Pemprov Lampung dan beberapa mitra lokal.
Pada acara penting ini Gubernur Rahmat Mirzani Djausal diagendakan hadir sekaligus menyampaikan sambutan.
Beberapa petinggi Pemprov Lampung juga diagendakan menyaksikan peristiwa bersejarah ini. Diantaranya Sekdaprov Marindo Kurniawan, Kepala Bappeda Anang Risgiyanto, Kadis ESDM Febrizal Levi Sukmana, Kadis LH Riski Sofyan, Kadis PM & PTSP Intizam, Kadis PKP & CK Thomas Edwin, Kadis BMBK M. Taufiqullah, Kadis Kominfotik Ganjar Jationo, Karo Pemerintahan & Otda Binarti Bintang, Karo Perekonomian Rinvayanti, dan Karo Hukum Yudhi Alfadri.
Berdasarkan data PT PLN (Persero) UID Lampung, konsumsi energi listrik di Provinsi Lampung pada tahun 2024 kemarin mencapai sekitar 5.991,85 GWh.
Dan pembangunan sektor energi di Lampung terus meningkat, dimana rasio elektrivikasi tahun 2024 sebesar 99,9% dibandingkan tahun 2019 sebesar 96,32%.
Di sisi lain, pertumbuhan kebutuhan energi listrik di Provinsi Lampung cukup besar, dengan rata-rata sekitar 9,58% per tahun. (zal/inilampung)