-->
Cari Berita

Breaking News

Terancam Jeblok Lagi: Lain-Lain PAD yang Sah Jadi Biangnya

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Senin, 27 Oktober 2025

Kepala Bapenda Lampung, Slamet Riadi (ist/inilampung)


INILAMPUNGCOM - Potensi pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Lampung terancam kembali jeblok alias tidak memenuhi target di tahun 2025 ini. 


Biangnya ada pada Lain-Lain PAD yang Sah. Meski Kepala Bapenda Lampung, Slamet Riadi, Minggu (26/10/2025) malam, tetap optimis pendapatan dari sektor pengembalian mengalami peningkatan. 


"Tahun 2025 ini pendapatan dari pengembalian mengalami peningkatan realisasi, karena terdapat pengembalian dana hibah dari KPU dan Bawaslu," kata Slamet Riadi melalui pesan WhatsApp. 


Bagaimana dari sektor lain? Slamet tidak menguraikan. Ia hanya menjelaskan, Lain-Lain PAD yang Sah merupakan penerimaan yang bersumber dari hasil penjualan barang milik daerah (BMD), jasa giro, pendapatan denda, dan pendapatan atas pengembalian. 


Bagaimana perolehan Lain-Lain PAD yang Sah di tahun 2024 lalu? Jeblok berat. Hanya tercapai 9,86% dari target. 


Merunut pada Laporan Keuangan Pemprov Lampung Tahun 2024 yang ditandatangani Gubernur Rahmat Mirzani Djausal tanggal 22 Mei 2025, dari target tahun 2024 sebanyak Rp595.096.067.361,03, realisasinya hanya Rp58.684.482.534,77 atau 9,86% saja.


Kondisi ini jauh menurun dibandingkan perolehan Lain-Lain PAD yang Sah pada tahun 2023 di angka Rp475.196.392.851,64.


Lalu dimana jebloknya? Pada sektor Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Jika pada tahun 2023 diperoleh PAD Rp424.938.211.445,66, di 2024 tidak ada pemasukan alias Rp0.


Berikut realisasi pendapatan Lain-Lain PAD yang Sah per 31 Desember 2024:


1. Hasil penjualan BMD yang tidak dipisahkan. Target Rp517.664.624.606,63. Realisasi Rp4.589.300.987 (0,89%). Tahun 2023 realisasi Rp4.170.587.186.

2. Penerimaan jasa giro. Target Rp29.395.979.496,10. Realisasi Rp10.174.141.783,39 (34,61). Tahun 2023 realisasi Rp16.856.436.113,66.

3. Hasil pengelolaan dana bergulir. Realisasi Rp168.727.719,43. Tahun 2023 realisasi Rp151.765.027,31.

4. Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian keuangan daerah. Target Rp50.000.000. Realisasi Rp21.498.697 (43%). Tahun 2023 realisasi Rp67.225.106.

5. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. Target Rp422.953.760. Realisasi Rp323.198.598 (76,41%). Tahun 2023 realisasi Rp521.632.422.

6. Pendapatan denda pajak daerah. Target Rp24.378.412.782. Realisasi Rp18.003.886.266,10 (73,85%). Tahun 2023 realisasi Rp12.676.316.915.

7. Pendapatan denda retribusi daerah. Target Rp10.000.000. Realisasi Rp4.241.000. Tahun 2023 realisasi Rp2.277.000.

8. Pendapatan dari pengembalian. Target Rp23.174.096.716,30. Realisasi Rp25.399.487.483,84 (109,60%). Tahun 2023 realisasi Rp15.811.941.636,01.

9. BLUD. Tahun 2024 tanpa target dan realisasi. Tahun 2023 realisasi Rp424.938.211.445,66. 


Dengan perolehan Lain-Lain PAD yang Sah di tahun 2024 sebesar Rp56.684.482.534,76 bila dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 mengalami penurunan sebanyak Rp416.511.910.316,88 atau 87,65%.


Bakalkah penurunan yang demikian besar tertangani dalam dua bulan lagi menjelang akhir tahun anggaran? Kecil kemungkinannya. (kgm-1/inilampung)

LIPSUS