INILAMPUNGCOM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung pada Jum'at (14/11/2025) malam nanti menggelar acara konsolidasi penguatan di Hotel Emersia, Bandarlampung.
Acara bertema Konsoidasi Penguatan Kelembagaan Bawaslu Bersama Mitra Kerja Bawaslu dan Stakeholder Pengawas Pemilu ini akan dihadiri Wagub Jihan Nurlela didampingi beberapa pejabat Pemprov Lampung.
Digelarnya acara konsolidasi penguatan tersebut tentu menarik perhatian publik. Pasalnya saat ini setidaknya dua Bawaslu di Lampung yang tengah dililit skandal dugaan tindak pidana korupsi.
Sebagaimana diketahui, pada hari Selasa (11/11/2025) lalu Kantor Bawaslu Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) telah digeledah oleh tim pidsus Kejari setempat.
Penggeledahan terhadap Kantor Bawaslu yang berlokasi di Jln. Cemara No: 249, Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala, itu terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan anggaran pada Bawaslu Tuba untuk tahun anggaran 2023 sampai dengan 2024.
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Tulang Bawang, Rachmat Djati Waluya, menjelaskan, penggeledahan terhadap Kantor Bawaslu didasarkan pada Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Tulang Bawang Nomor: PRINT-03/L.8.18/Fd.1/09/2025 tertanggal 24 September 2025.
“Penggeledahan difokuskan pada semua dokumen pertanggungjawaban serta barang elektronik yang diduga memiliki keterlibatan dalam pengelolaan anggaran Bawaslu pada tahun anggaran 2023 hingga 2024,” jelas Rachmat.
Ironisnya, pasca penggeledahan kantornya, Ketua Bawaslu Tuba, Inda Fiska, dikabarkan langsung "menghilang". Inilampung.com telah mencoba beberapa kali menghubungi nomor handphone yang bersangkutan untuk meminta keterangan, tidak pernah direspon.
Sumber inilampung.com, Kamis (13/11/2025) malam menyatakan, Ketua Bawaslu Tuba Inda Fiska langsung ke Bandarlampung usai kantornya digeledah Kejari.
"Dia selesai kejadian penggeledahan kantor Bawaslu langsung ke Bandarlampung. Pastinya ngadu ke Bawaslu provinsi sekaligus lobi-lobi agar nasibnya tidak sama dengan Ketua Bawaslu Mesuji yang jadi tersangka dan ditahan di Rutan Way Huwi," kata sumber tersebut.
Sumber yang mengenal dekat Inda Fiska ini mengakui jika kondisi Ketua Bawaslu Tuba tersebut saat ini sedang panik.
"Dia lagi panik berat. Maklumlah, sejawatnya di Mesuji sekarang sudah dibui. Apalagi ada kabar, Bawaslu provinsi juga dalam pemeriksaan Polda," lanjutnya.
Diketahui, pada 24 Oktober 2025 lalu, Kejari Kabupaten Mesuji, telah menetapkan Ketua Bawaslu setempat, Deden Cahyono, sebagai tersangka. Deden diduga melakukan korupsi dana hibah Pilkada 2024 sebesar Rp347,7 juta. Kini ia ditahan di Rutan Kelas I Bandarlampung di Way Huwi, Jati Agung, Lampung Selatan. (kgm-1/inilampung)


.jpeg)