-->
Cari Berita

Breaking News

Kementan Survei Lahan PTPN I, Persiapan Klaster Produksi Daging dan Telur Nasional

Dibaca : 0
 
Senin, 24 November 2025

 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan Surei lahan PTPN I untuk kembangkan klaster produksi daging ayam dan telur. Foto: Ist. 


INILAMPUNGCOM  -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah melaksanakan survei indikatif calon lahan di area perkebunan PTPN I untuk pengembangan klaster produksi daging ayam dan telur nasional. Survei ini bertujuan untuk mendorong pemerataan produksi di luar Pulau Jawa dan mewujudkan konsep "Setiap Pulau Mandiri Protein".


Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung program hilirisasi peternakan. PTPN I siap memanfaatkan sebagian aset lahan perkebunan untuk klaster peternakan terintegrasi sebagai wujud diversifikasi bisnis dan kontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.


Survei calon lahan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 22-23 November 2025, di beberapa lokasi yang berada dalam pengelolaan PTPN I Regional 7, yaitu di Lampung (Kebun Kedaton dan Kebun Bergen) dan Sumatera Selatan (Lahan Kebun Pabrik Gula Cinta Manis atau Lubuk Liat).


Langkah strategis ini diambil untuk mengatasi ketimpangan produksi, karena saat ini 63 persen dari total produksi telur dan daging ayam nasional masih terpusat di Pulau Jawa. Kementan menyiapkan pengembangan klaster produksi di 10 provinsi, meliputi Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan provinsi lainnya.


Untuk mencapai pemerataan, Kementan menyiapkan pengembangan klaster produksi di berbagai wilayah. Tahap pertama difokuskan pada 10 provinsi, yang meliputi wilayah Sumatera (Aceh, Riau, Sumatera Selatan, dan Lampung), Kalimantan (Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur), Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur), serta provinsi Lainnya (Papua Selatan dan Jawa Timur). 


Selain pengembangan klaster, Kementan juga memperkuat hilirisasi ayam terintegrasi melalui pembangunan 323 fasilitas industri ayam (meliputi pembesaran, pemotongan, hingga penyimpanan dingin). Dukungan ini dilengkapi dengan penggunaan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk memacu integrasi dan modernisasi sektor unggas.


Upaya besar ini diarahkan untuk mewujudkan konsep "Setiap Pulau Mandiri Protein", memastikan pasokan protein hewani di berbagai wilayah dapat dipenuhi dari daerah masing-masing, sehingga ketahanan pangan dan keseimbangan ekonomi dapat terwujud.(*mfn/rls)

LIPSUS