-->
Cari Berita

Breaking News

Soal Tertipunya 46 Kepala Sekolah di Lambar: Ini Kata Kadisdikbud Lampung

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Selasa, 25 November 2025

Thomas Amirico


INILAMPUNGCOM - Kasus tertipunya 46 kepala sekolah di Lampung Barat dengan nominal sekitar Rp1,4 miliar, menyebut-nyebut keterlibatan Laznawati, yang diaku beberapa korban sebagai pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, mendapat tanggapan.


"Tidak ada pegawai Disdikbud Lampung bernama Laznawati. Lagian, kalau urusan lembaga pendidikan tingkat SD dan SMP kan kewenanan Pemkab atau Pemkot. Nggak mungkin pegawai Disdikbud Provinsi cawe-cawe dalam urusan diluar kewenangannya," kata Kepala Disdikbud Lampung, Thomas Amirico, Selasa (25/11/2025) siang melalui telepon.


Meski tidak ada pegawai Disdikbud Lampung yang terlibat dalam persoalan tertipunya 46 kepala sekolah di Lambar terkait proyek revitalisasi sekolah, namun Thomas Amirico mengaku sangat prihatin.


"Jujur, setelah tahu persoalan yang dialami kawan-kawan para kepala sekolah di Lampung Barat itu, saya sangat prihatin. Semoga kawan-kawan para pendidik anak bangsa tetap semangat dan persoalan ini terselesaikan dengan baik sesuai ketentuan," tutur Thomas Amirico.


Seperti diketahui, kasus tertipunya 46 kepala sekolah terkait janji mendapatkan proyek revitalisasi sekolah pada tahun anggaran 2026 ini semakin "panas". 


Para kepala sekolah yang telah mentransfer dana ke rekening YS alias Jack sekitar Rp1,4 miliar mulai berani membuka alur terjadinya persoalan tersebut.


Disebutkan jika asal muasal terjadinya masalah itu dari Sekda Lambar, Nukman.  


Kok bisa Nukman -mantan Pj Bupati Lambar yang dikenal sebagai "hopeng berat Bupati Parosil Mabsus- terseret? Menurut pengakuan kepala sekolah, adalah Nukman yang mengenalkan YS alias Jack kepada seluruh kepala sekolah se-Lambar, termasuk Ketua MKKS.


"Kami pertama dijelaskan Ketua MKKS, lalu diperkenalkan Pak Sekda ke Yusuf Al Kahfi -YS- atau Jack. Disebut beliau (Nukman, red) kalau Jack itu orang Kemendiknas yang mengatur bantuan revitalisasi sekolah untuk tahun anggaran 2026,” ucap seorang kepala sekolah sebagaimana dikutip dari koranaspirasi.com, Selasa (25/11/2025).


An, salah satu kepala sekolah yang mengaku telah mentransfer sejumlah dana ke Jack, ke orang Sekda Nukman, dan ke orang yang mengaku pejabat di Disdikbud Provinsi Lampung bernama Laznawati.


“Kami juga punya group WA yang ada Pak Sekda Nukman, Bu Lazna (mengaku pejabat Disdikbud Pemprov Lampung, red), dan Jack. Mereka terlihat akrab di Grup WA itu, sering berbalas ajakan bertemu dan ngopi,” jelas dia.


An minta namanya disamarkan sebab baru dipanggil Disdik Lambar bersama lima kepsek lain berdasar surat panggilan bernomor: 800/1154/III.01/2025 tertanggal 14 November 2025.


An menjelaskan, Ketua MKKS dan Sekda Lambar mesti bertanggungjawab mengembalikan uang yang sudah ditransfer itu. 


“Jika tidak, kami sudah siapkan laporan ke Polres Lambar,” ucap dia.


Sampai saat ini, kasus penipuan terhadap 46 kepala sekolah itu menjadi pembicaraan masyarakat Lambar. Rata-rata mereka menilai, tidak mungkin para kepala sekolah "sebodoh itu" jika tidak ada arahan pimpinan, dalam hal ini Sekda Nukman. (zal/inilampung)

LIPSUS