-->
Cari Berita

Breaking News

Kapolda Datangi Lokasi Ribuan Kubik Kayu di Bibir Pantai Tanjung Setia

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Minggu, 07 Desember 2025

 

Kapolda Irjen Pol Helfi Assegaf didampingi beberapa pejabat utama Polda Lampung, Minggu (7/12/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, mengecek ribuan kubik kayu yang berserakan di bibir pantai Tanjung Setia, Pesibar. (ist/inilampung)

INILAMPUNGCOM - Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf beserta beberapa pejabat utama Polda pada Minggu (7/12/2025) pagi dikabarkan mendatangi lokasi ribuan kubik kayu yang memenuhi bibir pantai Tanjung Setia di Pesisir Barat.


"Pak Kapolda tadi pagi datang dan langsung ke bibir pantai. Beliau melihat sendiri ribuan kubik kayu yang terdampar di pantai," kata Agus, seorang warga sekitar, melalui pesan WhatsApp, Minggu (7/12/2025) petang.


Dijelaskan, Kapolda Irjen Pol Helfi Assegaf turun ke pantai disertai beberapa pejabat Polda dan Polres Pesisir Barat.


Mengenai apa yang akan dilakukan Polda Lampung, Agus mengaku tidak mengetahui secara pasti.


"Tadi memang ada semacam diskusi di lapangan. Tapi apa keputusan Kapolda, saya nggak tahu," ucap dia.


Diketahui, ribuan kubik kayu dengan jumlah 4.800 batang itu terdampar di bibir pantai Tanjung Setia sejak 6 November lalu. 


Kapal tongkang RON MAS 62 memuat kayu dari berbagai jenis itu -diantaranya meranti merah, keruing, dan meranti putih- dari Sikakap wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada 2 November 2025. Pemilik tongkang yang membawa ribuan kubik kayu tersebut adalah PT Binang Ronmas Jakarta.  


Diberitakan sebelumnya, meski sudah satu bulan lebih tongkang bermuatan 4.800 kubik kayu gelondongan terdampar di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, namun sampai hari Minggu (7/13/2025) hanya menjadi tontonan warga sekitar.


Padahal, keberadaan kapal raksasa yang kandas akibat cuaca ekstrem itu kini berubah menjadi ancaman serius bagi keselamatan dan mata pencaharian nelayan setempat. 


Video warga memperlihatkan kondisi tongkang yang kian memprihatinkan. Tumpukan kayu meranti dan keruing masih memenuhi dek, sementara satu unit alat berat tampak tidak bergerak di atasnya. Gelombang tinggi sepanjang November hingga awal Desember membuat sebagian kayu terseret arus dan berserakan di bibir pantai.


Pesona pantai Tanjung Setia pun kini menjadi rusak.


Menurut penelusuran, sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari aparat berwenang.


Beberapa warga setempat saat dihubungi melalui pesan WhatsApp menduga, dibiarkannya kapal tongkang dan ribuan kubik kayu merusak pesona keindahan pantai Tanjung Setia besar kemungkinan karena pemiliknya adalah "orang gerot".


"Kalau pemilik kapal apalagi kayunya sampai bertaburan ke pantai itu hanya orang kebanyakan, pasti aparat sudah datang dan mengamankan. Kalau didiamkan begini, berarti pemilik kapal dan kayu-kayu itu pengusaha besar yang memiliki jaringan luas," kata seorang warga setempat melalui pesan WhatsApp.


Lalu sampai kapan dibiarkan saja kayu-kayu memenuhi pantai Tanjung Setia? 


"Nah, itu yang kami disini nggak berani mengira-ngira. Bisa jadi begitu sudah tidak banyak lagi berita di media akan ada operasi pembersihan," lanjutnya.


Ia memperkirakan, kayu-kayu yang ada di bibir pantai akan diangkut melalui darat untuk kemudian dipindahkan ke kapal di wilayah Tanggamus. Dan selanjutnya dinaikkan tongkang kembali untuk dibawa ke tujuan semula: Pulau Jawa. (zal/inilampung)

LIPSUS