-->
Cari Berita

Breaking News

Kemunculan Buaya Putih Dianggap Isyarat Semesta: Warga Pringsewu Diminta Waspada

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Kamis, 04 Desember 2025

Kemunculan buaya berwarna putih di Way Sekampung (ist/inilampung)


INILAMPUNGCOM - Kemunculan seekor buaya berwarna putih -lebih terang dibanding buaya kebanyakan- yang mewujud di aliran Sungai Way Sekampung, Kabupaten Pringsewu, mesti disikapi dengan ekstra waspada oleh warga setempat.


"Buaya putih yang menampakkan dirinya itu isyarat dari semesta. Warga Pringsewu harus ekstra waspada," kata seorang tokoh supranatural di Pringsewu -yang keberatan dituliskam namanya- saat dimintai terawangannya, Rabu (3/12/2025) malam.


Menurut penilaian mata batinnya, kemunculan buaya itu putih merupakan isyarat dari semesta akan terjadinya suatu musibah. 


"Saya mengimbau warga Pringsewu untuk ekstra waspada sekaligus perkuat doa. Kalau semesta sudah kasih isyarat, biasanya akan diikuti sesuatu yang tidak mengenakkan manusia," lanjut pria berusia 80 tahunan itu.


Meski begitu, ia menegaskan semua tergantung pada kehendak Allah SWT. 


"Semua yang terjadi di alam ini tergantung apa kehendak Allah. Walau makhluk sejenis binatang bisa memberi isyarat akan adanya sesuatu yang bakal terjadi," imbuhnya.


Dikutip dari rmollampung.id, munculnya buaya putih di Sungai Way Sekampung, Kabupaten Pringsewu, membuat pemerintah desa dan aparat kepolisian mengambil langkah cepat meningkatkan mitigasi keselamatan warga.


Fokus pemerintah bukan sekadar pada penampakan satwa liar itu, melainkan mencegah potensi ancaman terhadap masyarakat yang kerap beraktivitas di bantaran sungai.


Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunus Saputra, mengatakan, pihaknya telah menghimpun keterangan dari sejumlah saksi untuk memetakan potensi bahaya. Dalam beberapa bulan terakhir, warga mengaku sering melihat kemunculan buaya tersebut di lokasi yang sama.


Di antaranya, juru kunci makam Pekon Panggungrejo, Kosaini, serta warga Pekon Mataram, Septa dan Suparni, yang sempat merekam kemunculan reptil diperkirakan sepanjang 1,5 meter itu.


Warga lain, Tulus, juga melaporkan melihat buaya tersebut dua hari berturut-turut saat memancing di tepi sungai. Menurutnya, warna tubuh hewan itu tampak lebih terang daripada buaya pada umumnya.


Sementara Kepala Pekon Panggungrejo Induk, Supartono, memastikan, sejauh ini belum ada laporan serangan buaya terhadap warga.


Sebagai langkah pencegahan, pemerintah desa bersama kepolisian memasang spanduk peringatan di titik-titik rawan. Polres Pringsewu juga meningkatkan patroli serta memberikan edukasi kepada warga terkait waktu rawan kemunculan buaya.


“Kami mengimbau warga untuk menjauhi tepi sungai pada pukul 14.00–17.00 WIB, terutama di musim hujan ketika debit air meningkat dan hewan liar cenderung mendekati permukiman,” kata Yunus.


Kapolres menambahkan, kepolisian terus berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait untuk memastikan situasi tetap aman dan terkendali.


“Langkah antisipasi akan terus kami lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.


Ia berharap, aktivitas warga tetap berjalan normal, namun dengan kewaspadaan penuh sembari menunggu langkah penanganan lanjutan terhadap kemunculan buaya tersebut. (zal/inilampung)

LIPSUS