-->
Cari Berita

Breaking News

Winarti Harus Berani Bawa PDIP Jadi Oposisi Mirza-Jihan

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Minggu, 07 Desember 2025

Winarti, Ketua DPD PDIP Lampung periode 2025-2030


INILAMPUNGCOM - Terpilihnya Winarti menjadi Ketua DPD PDIP Lampung periode 2025-2030 bagi banyak pihak merupakan kejutan. Pasalnya, gerakan mantan Bupati Tulang Bawang (Tuba) itu terbilang tidak seheboh pergerakan tokoh-tokoh lain.


Winarti yang dikenal cukup "grapyak" dengan siapapun, memang diketahui sebagai sosok yang nyaris "tidak terbaca" gerakannya jika terkait langkah bidak catur politiknya.


Namun bagi kalangan yang mengenal dengan baik akselerasi gerakan Winarti selama ini, tampilnya ia di panggung Ketua DPD PDI Lampung menggantikan Sudin adalah sesuatu yang sepadan dengan loyalitas, dedikasi, dan integritasnya sebagai kader yang telah melalui beragam ujian.


Lalu apa yang sepatutnya dilakukan Winarti untuk membawa PDIP Lampung kembali menjadi pemenang pemilu pada 2029 mendatang? Berikut wawancara khusus inilampung.com dengan pengamat politik dari Fisip Unila yang juga penggiat Ruang Demokrasi (RuDem), Dr. Dedy Hermawan, Sabtu (6/12/2025) malam:


Menurut Anda, apa kelebihan Winarti hingga dia dipercaya menjadi Ketua PDIP Lampung lima tahun ke depan?

Menurut saya, Winarti memiliki pengalaman politik yang mumpuni, baik dari sisi struktural di partai maupun di pemerintahan daerah. 


Bisa diuraikan?

Kita semua tahu, kalau Winarti pernah menjadi Ketua DPRD dan Bupati di Kabupaten Tulang Bawang, serta memiliki pengalaman kerja-kerja di politik akar rumput.


Jadi besar pengaruhnya pengalaman-pengalaman tersebut sebagai nilai tambah buat Winarti, begitu?

Iya, bisa dibilang begitu. Pengalaman-pengalaman inilah yang menurut saya turut menjadi variabel penting bagi DPP PDIP memutuskan Winarti menjadi Ketua PDIP Lampung.


Tentu Winarti punya obsesi mengembalikan kejayaan PDIP di Lampung, apa yang mesti dia lakukan?

Untuk mengembalikan kejayaan PDIP secara lokal dan nasional, maka Winarti harus melakukan beberapa hal penting.


Apa saja hal penting itu?

Mulai dari membenahi citra partai, baik secara nyata maupun melalui media sosial. Lalu, konsolidasi partai secara mendalam, hingga menunjukkan kinerja partai yang berpihak pada rakyat. 


Sepenting apa hal-hal itu harus dilakukan Winarti?

Menurut saya, itu sangat penting untuk dia lakukan. 


Apa alasannya..?

Begini, bagi Winarti sebagai ketua baru PDIP Lampung, tugas itu menjadi sangat penting karena dia harus memulihkan kepercayaan publik sekaligus membuktikan bahwa PDIP di daerah ini mampu bekerja lebih terbuka, bersih, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.


Menurut Anda, apa tantangan terberat PDIP Lampung saat ini?

Harus diakui bahwa kepercayaan publik terhadap PDIP saat ini berada di titik terendah. Itu menurut Survei Indikator Januari 2025. Di saat Gerindra menguat dengan 29,4% dukungan, PDIP merosot ke 9,4%.


Konsekuensi dari realitas berdasarkan hasil survei itu apa?

Tugas parpol di daerah menjadi semakin penting. Dan bagi Winarti, kondisi ini menjadi tantangan besar untuk membangkitkan kembali kekuatan PDIP Lampung melalui penguatan struktur, kerja nyata, dan kedekatan dengan warga.


Menurut Anda, sebaiknya PDIP ke depan berdiri dalam posisi apa terhadap pemerintahan Mirza-Jihan?

Saran saya, sebaiknya kepemimpinan Winarti di PDIP memilih jalan oposisi. 


Mengapa begitu..?

Karena dengan berposisi sebagai oposisi, bisa menjadi keuntungan bagi PDIP untuk Pemilu 2029 nanti. Dengan posisi itu akan memberi ruang lebih luas untuk memperjuangkan kepentingan warga dan menawarkan alternatif atas kebijakan pemerintahdaerah.


Tentu ada hal-hal yang mesti dilakukan oleh Winarti dengan serius jika mengambil posisi oposisi, benar begitu?

Pastinya ya begitu. Yang mesti dipahami juga bahwa manfaat sebagai oposisi yang saya sebutkan tadi hanya muncul jika partai aktif bekerja di lapangan, konsisten membela isu lokal, dan mampu menunjukkan solusi yang relevan. Tanpa kerja nyata, status oposisi tidak akan menjadi nilai tambah. (kgm-1/inilampung)

LIPSUS