INILAMPUNG, Pesisir Barat - Polisi mendalami peran delapan orang yang ditangkap saat terjadi kerusuhan dalam demonstrasi di depan GSG Selalaw Pantai Labuhanjukung Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Selasa (15/12/2020).
Sejumlah massa sejak pagi berunjuk rasa saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pesisir Barat (Pesibar) menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan tingkat kabupaten pilkada Pesibar tahun 2020.
Aparat keposian yang menjaga dan mengamankan rapat KPU, menangkap delapan (sebelumnya disebut lima) orang karena diduga pelaku kerusuhan.
Baca Juga: Dikepung Unjuk Rasa, KPU Pesibar Tetapkan Hasil Penghitungan Suara Pilkada
Kasat Reskrim Polres Lambar, AKP Made Silpa Yudiawan, mewakili Kapolres Lambar, AKBP Rachmat Tri Haryadi, via sambungan ponsel mengatakan polisi menangkap delapan orang yang diduga perusuh dalam demo rapat pleno terbuka yang digelar KPU Peisbar.
"Ada delapan orang yang kami amankan. Saat ini tengah dilakukan penyelidikan terkait peran mereka dalam demo hari ini di GSG Selalaw," ujarnya.
Ketika ditanya terkait adanya informasi bom molotov yang digunakan para pendemo saat terjadi ricuh, Silpa, menerangkan pihaknya tidak menemukan adanya bom molotov disekitar lokasi kejadian. "Hanya ada botol-botol kosong dan batu," tukas Silpa. (Eva/inilampung.com)