Cari Berita

Breaking News

Kherlani Sebut Edi Irawan yang Meminta Pindah Demokrat

Dibaca : 0
 
INILAMPUNG
Senin, 24 Januari 2022

Kherlani (kemeja abu-abu) dalam sebuah momen foto dengan Azwar Yacub di Bandara Soekarno Hatta, tahun 2020 (dok.inilampung)


INILAMPUNGCOM - Setelah ramai menjadi berita, Kherlani akhirnya buka suara tentang kepindahan dirinya di Partai Demokrat Lampung. 


Menurut Kherlani, Ketua DPD Partai Demokrat Lampung yang baru, yakni Edi Irawan Arief yang pertama mengajak untuk -- berpindah dari Golkar ke Demokrat -- dalam rangka membantu membesarkan partai yang didirikan Susilo Bambang Yoedoyono itu.


Permintaan itu kemudian disanggupinya. “Tapi kalau diajak Pak Edi, iya, dan saya mengiyakan. Beliau datang ke rumah, waktu itu kami ngobrol sampai malam,” kata Kherlani, seperti dilaporkan kantor berita politik RMOLLampung, pada Minggu malam, (23/1).

 

"Saya lihat Golkar sudah mapan dan solid. Saya kira sudah enggak perlu bantuan saya. Buktinya ada di urutan atas terus. Jadi saya pikir tenaga saya menjadi kurang maksimal," imbuh mantan Sekwan (Sekertaris DPRD) Provinsi Lampung itu. 


Berita terkait, baca juga : Kherlani Masuk demokrat: Ismet Roni: enjoy aja, Golkar Tetap solid

 

Sementara pihak sebelah,  Edi Irawan,  masih kata Kherlani, membutuhkan bantuan dirinya dalam pengembangan organisai partai.

 

Soal Golkar, Kherlani yang pernah menjabat Badan Saksi DPD Golkar, lalu Pjs Bupati Pesisir Barat itu mengatakan, menjadi kader Golkar sejak tahun 1981-1998. Namun, karena waktu itu ada kebijakan ASN tidak boleh berpartai, ia lebih memilih berkarir sebagai aparatur sipil negara (ASN) di pemerintahan hingga mencapai golongan tertinggi -- golongan IVe. Terakhir, dia mejabat Kaditlat Provinsi Lampung.


Tahun 2020, Kherlani mengajukan pensiun dini karena ada keinginan maju di Pilkada. Setelah pensiun, dia kembali ke Partai Golkar. 


Kherlani mengakui, hingga saat ini belum berkomunikasi dengan pengurus Golkar, karena kepindahannya belum resmi dengan dibuktikanya melalui kartu keanggotaan atau surat keputusan lain. 


“Nanti kalau memang sudah positif saya menghadap Batin Ismet (Sekretaris DPD I Partai Golkar Lampung). Sebab di Golkar enggak perlu mundur. Saya dengan pak Arinal juga tidak ada persoalan secara personal kok,” ujarnya. (*)


LIPSUS