Cari Berita

Breaking News

Imron Kuatirkan IPWK Mulai Menipis Dikalangan Muda

INILAMPUNG
Minggu, 20 Maret 2022

Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Golkar, Ali Imron Sosialisasi dan Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Ideologi Pancasila di Desa Brajaasri, Wayjepada, Lampung Timur.

INILAMPUNG, Wayjepara --
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Ali Imron mengajak generasi muda memperkuat wawasan kebangsaan dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai ideologi negara, sudah terbukti mampu menyatukan bangsa dan negara Indonesia tetap eksis hingga saat ini.

Hal itu disampaikan Ali Imron saat Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Balai Desa Brajaasri, Kecamatan Wayjepara, Lampung Timur, Ahad, 20 Maret 2022.

Dihadiri para pemuda, mahasiswa, apratur pemerintah desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat.



Selanjutnya, Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Golkar, itu menyebut setidaknya ada dua alasan kenapa Pancasila dan wawasan kebangsaan harus terus diperkokoh dan diamalkan.

Pertama, kata dia, agar masyarakat tidak terpengaruh atau mengikuti ideologi atau paham yang bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia.

"Kita tidak perlu mencoba ideologi lain. Karena Pancasila suah teruji dan terbukti menjadikan bangsa Indonesia tetap berdiri hingga saat ini," katanya.

Selain itu, Imron menilai pada saat ini wawasan kebangsaan dan pengalaman Pancasila di masyarakat di masyarakat mulai menurun. Hal ini perlu diwaspadai agar tidak menjadi bumerang bagi masa depan bangsa Indonesia.

Hal yang sama disampaikan M Suhada, dari Danramil Wayjepara. Saat menjadi pemateri dalam kegiatan tersbut, dia bahkan menyebutkan wawasan kebangsaan dan pengamalan Pancasila di masyarakat mulai luntur.

Dia mencontohkan, budaya gotong-royong yang menjadi wujud pengalaman Pancasila dan wawasan kebangsaan, kini mulai ditinggalkan.

Menurut Suhada, hal itu terjadi karena masyarakat sudah terpengaruh budaya materialisme. Misalnya, warga kini banyak yang memilih kehilangan sejumlah uang daripada ikut bergotong-royong.

"Semuaya diukur dengan uang. Sehingga mengabaikan nilai-nilai budaya luhur yang sudah ada sejak dulu," katanya.

Karena itu, Suhada kembali mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya luhur warisan bangsa. Sehingga bangsa Indonesia akan terus kokoh dan maju. (mfn).









LIPSUS