Cari Berita

Breaking News

Bali Tempo Doeloe: Mistis Magis Bali

Kamis, 27 Februari 2020



INILAMPUNG.COM - Bali Tempo Doeloe mengangkat tema "Mistis Magis Bali" akan dibahas malam nanti (27/02/2020) pukul 19.00 WITA, di Bentara Budaya, Bali.

Menurut Warih Wisatsana dalam rilisnya, ketertarikan peneliti lintas negeri terhadap Bali bukan semata keindahan alam atau seni tradisinya, namun juga beragam ritual dengan kedalaman nuansa mistis magis yang melestari hingga kini. 

Pelaksanaan adat istiadat dan keagamaan di pura di desa dan perkotaan, menghadirkan ritual-ritual yang elok secara estetik, sekaligus diyakini menyimpan daya luwih-niskala, mempertautkan nilai kultural, religi, hingga wujud-wujud transedental.

Sejalan dengan transformasi sosial kultural, masyarakat pada hakekatnya mengalami perubahan dalam laku kebudayaannya serta memerlukan seperangkat simbol yang dapat membantu memahami kedalaman pengalaman yang melingkupi dunia sekala niskalanya. Sisi-sisi mistis atau magis dan kerap bersifat mitologis, memperoleh tafsir baru yang sejalan dengan kekinian, tak jarang pula merefleksikan pengharapan atau nilai-nilai masa mendatang.

Program Bali Tempo Doeloe kali ini bekerja sama dengan Arsip Bali 1928 akan memutarkan film dokumenter terpilih dari seri Bali 1928 serta dipadukan dengan diskusi bersama para pengamat dan pemerhati budaya, yang akan memaknai perubahan kondisi Bali dari masa ke masa. 

Dialog tidak hanya mengetengahkan sisi eksotika dari Bali masa silam, melainkan juga menyoroti problematik yang menyertai pulau ini selama aneka kurun waktu, termasuk kemungkinan refleksinya bagi masa depan. Narasumber yakni Dr. Edward Herbst (etnomusikolog, peneliti utama Bali 1928) dan Drs. I Dewa Gede Windu Sancaya, M.Hum (budayawan, akademisi).

Beberapa tematik yang sempat dirujuk program ini antara lain: “Denpasar Dalam Tantangan Zaman”, “The Gods Of Bali: Antara Ritual Sakral Dan Pertunjukan Profan”, “Gema Gamelan Bali ke Masa Depan”, “Citra Dalam Sinema”, “Rudolf Bonnet dan Arie Smit: Cerita Seni Rupa Bali”, “Mistik dan Turistik Bersisian di Nusa Penida”, “Bioantropologi: Tenganan Pegringsingan Dalam Dua Perspektif”, “Jejak DAS Pakerisan Dalam Arkeologi dan Seni”, dan lain-lain. (rls/bdy/inilampung)


LIPSUS