Cari Berita

Breaking News

Cek Ombak, Calon Gubernur Lampung

INILAMPUNG
Sabtu, 11 Juni 2022

OlehNurkholis Sajadi 


BANER berjudul Calon Gubernur Hantoni Hasan tiba-tiba mencuri perhatian rakyat Lampung. Dengan tagline Lampung Bangkit, politikus senior PKS ini seperti ingin memberi pesan: Saya Masih Ada.

 

Maklum, Hantoni sudah tiga tahun belakangan, sudah bukan lagi pejabat. Hantoni Hasan pada Pemilu 2019 kurang beruntung. Dia gagal melenggang ke Senayan. Tentu ini membuat namanya perlahan terbenam.

 

Tak kurang akal, Hantoni Hasan pun bermanuver. Dengan hanya modal puluhan juta, dia buat Baner dan memajangnya di sembarang tempat. Murah meriah. Yang terpenting pesannya sampai: Saya Masih Ada.

 

Hantoni Hasan 


DPD PKS Lampung mengklarifikasi, bahwa Baner itu bukan milik DPD. Melainkan punya pribadi Hantoni. Sebab, hingga kini DPD PKS belum memutuskan siapa calon gubernurnya. Sesepuh PKS hanya menyebutnya sebagai tes ombak.

 

KPU dan Bawaslu pun tak berkutik. Sebab tak ada pasal yang dilanggar Hantoni dengan aksi curi start-nya ini. Tahapan pemilu belum dimulai.

 

Orang awam tentu tak begitu paham siapa Hantoni Hasan. Meski pernah jadi wakil ketua DPRD Lampung, pernah anggota DPRD empat periode, tetapi tak cukup untuk membuatnya populer.

 

Orang lupa, Hantoni Hasan memiliki jaringan keluarga hebat. Kakaknya Prof. Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H., adalah Sekretaris Mahkamah Agung saat ini. Sebuah jabatan PNS prestisius di negeri ini. Ditambah perilaku 'genit' Hasbi juga riuh menjadi buah bibir praktisi hukum.

 

Hantoni Hasan tentu tak mungkin melangkah sendiri dalam memuluskan pencalonannya. Restu sang kakak tentu menjadi pertimbangan penting. Ini menyangkut nama baik keluarga di Pagardewa, di mana Hantoni dan Hasbi berasal.

 

Jika kelak Hantoni Hasan jadi gubernur, atau meleset dikit wakil gubernur 2024, pasti derajat keluarga makin membumbung ke langit. Ini yang bagi Hasbi dan keluarga besar penting.

 

Selain itu, upaya menghentak jagat politik Lampung dengan modal Baner, sudah pasti nama Hantoni Hasan masuk dalam saku para pemilik parpol dan investor politik. Setidaknya digunjingkan.

 

Jejaring Hasbi di tingkat pusat, tentu lebih memudahkan meraih tiket cagub untuk sang adik. Termasuk pembiayaan politik tentunya. Tinggal mencari pasangan yang klop. 

 

Dengan tradisi 'cukup cagub', rasanya hampir semua cagub nanti akan bersedia berpasangan dengan nama yang disodorkan PKS. Setidaknya bagi cagub yang kepepet di injury time.

 

Sekali Baner terkembang, pantang Hantoni pulang. Menang kalah dalam Pilgub tak jadi ukuran, asalkan bisa masuk bursa pencalonan. Selebihnya tinggal menunggu takdir. Selamat berjuang Hantoni Hasan. Maju terus, pantang Mundur (*)

*) jurnalis alumni HMI

LIPSUS