#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 156)
Oleh, Dalem Tehang BEGITU asyiknya kami berbincang di teras depan pos pengamanan dalam, sampai akhirnya terlihat para tah...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 155)
Oleh, Dalem Tehang INO yang masih duduk di taman, ku ajak mengikuti langkah komandan pengamanan. Kami pun masuk ke Blok C. Mend...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 154)
Oleh, Dalem Tehang AKU terbangun dengan mendadak, ketika kakiku dipukul dengan cukup kuat. Ternyata Dino yang melakukannya. Mem...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 153)
Oleh, Dalem Tehang SAMPAI tengah malam, suara canda tawa Basri dan Dino serta beberapa sipir, masih terdengar dari taman di dep...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 152)
Oleh, Dalem Tehang “ APA cerita istrinya, pak Aris?” tanya sang bupati. “Masih belum sadar juga, bos. Ini sudah hari ketiga, di...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 151)
Oleh, Dalem Tehang “ BANG Mario suka main pingpong nggak? Kalau suka, nanti kita main ya. Besok siang, mejanya masuk sini. Ak...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 150)
Oleh, Dalem Tehang SEKELUAR dari pos penjagaan, ku lihat belasan orang tengah mengantri. Untuk bergantian masuk ke ruang besu...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 149)
Oleh, Dalem Tehang SESAMPAI di kamar dan seusai mandi, aku menikmati minuman sereal sebagai sarapan. Saat itu, Asnawi men...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 148)
Oleh, Dalem Tehang SAAT seorang tamping kebersihan sedang menyapu di depan kamar, aku minta dipanggilkan tamping kunci. Sete...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 147)
Oleh, Dalem Tehang SEUSAI mandi sore, aku memilih mengisi waktu dengan kembali membaca Alqur’an. Perlahan. Aku mencoba memahami...