#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 249)
Oleh, Dalem Tehang SEMANGAT untuk terus membaca Kalam Ilahi masih cukup tinggi, namun mata tidak bisa lagi diajak ko...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 248)
Oleh, Dalem Tehang SUARA adzan maghrib yang mendayu, menggugahku dari rebahan di kasur. Dan bergegas mengambil air wudhu untuk ...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 247)
Oleh, Dalem Tehang “ ALHAMDULILLAH . Saya hanya minta, kalian bener-bener dengan niat memperbaiki diri ini. Karena kalian akan h...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 246)
Oleh, Dalem Tehang SAAT memasuki Blok B, aku melihat beberapa orang duduk di kursi taman depan kamarku. Berbincang penuh keri...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 245)
Oleh, Dalem Tehang “ KENAPA menjadikan pion sebagai filosofi pribadi ya, pak?” tanyaku, beberapa saat kemudian kepada pak Had...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 244)
Oleh, Dalem Tehang “ SAYA seneng dengan keikhlasan pak Mario membantu kawan-kawan ini nemuin jalur lurusnya. Ada yang bilang ke...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 243)
Oleh, Dalem Tehang SEUSAI mengikuti solat Dhuhur berjamaah, aku menemui ustadz Umar. Sambil duduk di sudut bagian belakang masj...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 242)
Oleh, Dalem Tehang SEPENINGGAL Abah, aku masih berdiri di kantin. Enam anak buah Abah yang duduk di tepian selasar, melihat ke ...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 241)
Oleh, Dalem Tehang DENGAN memakai celana panjang jeans belel, berkaos tanpa lengan, dan bertopi, aku menuju ke kantin. Tempat A...
#CERBUNG
#KOPI PAHIT
#SASTRA
Balada Seorang Narapidana (Bagian 240)
Oleh, Dalem Tehang SUARA mengaji dari masjid di dalam kompleks rutan, mulai terdengar. Penanda bila waktu solat Subuh akan se...